Minggu, 19 Februari 2012

Menumbuhkan Kegemaran Membaca membacaTentunya kita


Menumbuhkan Kegemaran Membaca

membacaTentunya kita semua telah tahu bahwa proses pembelajaran paling banyak dilakukan dengan aktivitas membaca. Karena dengan  membaca itulah  orang bisa mendapatkan informasi, berita serta ilmu pengetahuan, yang tentunya akan menambah ilmu dan wawasan seseorang. Dan pepatah “Buku adalah jendela dunia”, rupanya benarlah adanya, karena hingga saat ini berbagai ilmu pengetahuan telah dicetak sebagai buku yang bisa dibaca oleh siapa saja dan dimana saja.
Menumbuhkan kegemaran membaca pada anak-anak terkadang banyak menemui kendala karena derasnya arus hiburan serta permainan dari media elektronik dewasa ini. Media televisi yang menayangkan hiburan sepanjang hari, tentunya akan mempengaruhi perhatian anak sehingga mengalihkan dari kegiatan belajar yang seharusnya dilakukan. Begitu juga dengan permainan-permainan dari playstation, game online yang tersedia di internet, semuanya sangat menggoda sehingga bisa menjadikan kecanduan dan lupa waktu.

Menyiasati hal tersebut, orang tua harus lebih memperhatikan kegiatan anak dan mengarahkan dengan bijaksana kepada pilihan yang lebih positif. Mengajak putra putri kita untuk gemar membaca adalah salah satunya, yang dapat mendorong anak untuk mempelajari buku-buku pelajaran serta catatan yang diajarkan di sekolah.
Sebenarnya membangun kebiasaan gemar membaca dapat dilakukan sejak dini, bahkan ketika anak masih dalam kandungan, ibu yang ‘mengajak’ janinnya membaca dengan membacakan cerita. Kegiatan ini akan berpengaruh terhadap si anak sehingga nantinya akan mengikuti kebiasaan yang dilakukan ibunya. Mengajak anak ke perpustakaan juga merupakan pengenalan anak kepada kegemaran membaca. Jadualkan juga sebulan sekali ke toko buku, biarkan anak memilih buku yang disukainya. Tak harus membeli semua yang dipilih, belikan satu buku saja yang paling disuka, agar anak belajar mengendalikan diri. Belilah sebanyak mungkin buku-buku bergambar, tidak perlu yang mahal,yang murah saja, di tempat obral atau di toko buku bekas. Biarkanlah sesekali anak anda berkreasi dengan bukunya, menggunting atau membuat rumah-rumahan dari buku tersebut, namun yang terpenting adalah mengajarkan membacanya. Bacakanlah buku apapun yang diinginkan anak anda. Mungkin anda akan kehabisan suara karena harus membacakan cerita itu lagi berulang-ulang. Yang terpenting disini adalah mereka menyadari bahwa anda menghormati selera mereka dan mereka sendiri menikmati pembacaaan itu..Prioritaskan lebih banyak uang untuk membeli buku daripada membeli Video kartun .
Sementara yang tak kalah penting dalam menumbuhkan kegemaran membaca anak-anak adalah contoh dari orang tua yang juga gemar membaca.Kalau dari kecil mereka melihat orang tuanya lebih banyak membaca daripada melihat tayangan tv, tentunya anak akan terbawa dengan kebiasaan tersebut.
28/03/2010
PAP
Fill in your details below or click an icon to log in:
Ikuti

Get every new post delivered to your Inbox.

Tujuh Keajaiban Dunia Kuno


Tujuh Keajaiban Dunia Kuno

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang dilukis oleh seniman Belanda, Maarten van Heemskerck.
Tujuh Keajaiban Dunia Kuno
Piramida  Piramida Agung Giza
Taman Gantung  Taman Gantung Babilonia
Patung Zeus  Patung Zeus di Olympia
Kuil Artemis  Kuil Artemis di Efesus
Mausoleum Mausolus  Mausoleum Mausolus
Kolosus  Kolosus di Rodos
Mercusuar Iskandariyah  Mercusuar Iskandariyah
Tujuh Keajaiban Dunia Kuno adalah tujuh keajaiban dunia kuno. Pencetus awal daftar ini adalah Antipater Sidon, yang membuat daftar struktur dalam sebuah puisi (sekitar 140 SM).
"Aku telah melihat tembok Babilonia yang agung yang di atasnya terbentang jalanan untuk kereta-kereta perang, dan patung Zeus di Alfeus, dan taman-taman gantung, dan Kolosus Matahari, dan karya besar yang membangun piramida-piramida tinggi, serta kuburan yang besar dari Mausolus; namun ketika aku melihat rumah Artemis yang menjulang ke awan-awan, yang lain itu semuanya kehilangan keindahannya, dan aku berkata, 'Tengoklah, selain Olympus, Matahari tidak pernah lagi melihat apapun yang sedemikian agung.'" (Antipater, Greek Anthology IX.58)
Sejarawan Herodotus, orang pintar Callimachus dari Kirene (kira-kira 305 SM - 240 SM), teknisi Filon dari Bizantium telah membuat daftar yang lebih awal namun tulisan-tulisan ini tidak ada yang terselamatkan, kecuali hanya sebagai referensi.

[sunting] Keajaiban Dunia Kuno

Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, dengan Pharos Aleksandria, berasal dari zaman Pertengahan. Menurut daftar Antipater tertulis Tembok Babylon dan bukan menara lampu. Dalam urutan sesuai huruf:
  1. Kolosus di Rodos - patung Helios yang sangat besar, dibuat sekitar tahun 292-280 SM oleh Chures, sekarang Yunani.
  2. Taman Gantung Babilonia - dibuat oleh Nebukadnezar II, sekitar abad ke-8 SM-abad ke-6 SM, sekarang Irak.
  3. Mausoleum Mausolus - makam Mausolus, satrap Persia, Caria, dibuat pada tahun 353-351 SM, di kota Halicarnassus, sekarang Bodrum, Turki.
  4. Mercusuar Iskandariyah - mercusuar dibangun sekitar tahun 270 SM di pulau Pharos dekat Alexandria pada masa pemerintahan Ptolemeus II oleh arsitek Yunani Sostratus, sekarang Mesir.
  5. Piramida Giza - dipakai sebagai makam untuk firaun Mesir Khufu, Khafre, dan Menkaure, sekarang Mesir. Dibangun pada dinasti ke-4 Mesir (sekitar 2575- sekitar 2465 SM)
  6. Patung Zeus - berada di Olympia, dipahat oleh pemahat Yunani Fidias, kira-kira 457 SM sekarang Yunani.
  7. Kuil Artemis - 550 SM, di Efesus, sekarang Turki.
Dua dari masing-masing keajaiban dunia sekarang berada di wilayah Yunani, Mesir, dan Turki, dan satu berada di Irak. Satu satunya keajaiban dunia kuno yang masih bertahan adalah pembuatan pertama, Piramid Giza. Keajaiban dunia kuno yang berumur paling pendek adalah Kolosus di Rodos, yang hanya bertahan selama 56 tahun sebelum dihancurkan oleh gempa bumi. Ada beberapa perdebatan tentang apakah Taman Gantung Babilonia pernah dibangun.


Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an v


Random Al Qur'an

Maka barangsiapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim.
(QS. ALI IMRAN:94)

Profil Jatiqo





Modul

arrow HUKUM MEMBACA AL QUR'AN DEANGAN BAIK DAN BENAR
HUKUM MEMBACA AL QUR'AN DEANGAN BAIK DAN BENAR PDF Cetak E-mail
Selasa, 23 Juni 2009
Membaca AL Qur'an dengan baik dan benar, adalah wajib, dan salah satu ilmu yang merupakan alat untuk dapat membaca al Qur'an dengan baik dan benar, adalah Ilmu Tajwid. Ilmu ini harus dikuasai (minimal bagi muslim/muslimah) disamping ilmu-ilmu lain mengenai al Qur'an seperti Qira'ah, Tafsir. dll

Definisi :
معنى التجويد : التجويد لغة : التحسين والإتقان .
Menurut bahasa : membaguskan dan tepat
التجويد اصطلاحاً : إخراج كل حرف من مخرجه مع إعطائه حقه ومستحقه .
 Menurut Istilah : Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan hak huruf dan mustahaq-nya

( حق الحرف : صفاته الذاتية اللازمة التي لا تفارقه كالجهر والشدة ).
Hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersamanya seperti sifat al jahr/jelas, dan syaddah /penekanan

 ( ومستحق الحرف: صفاته العرضية التي يوصف بها أحياناً وتنفك عنه أحياناً أخرى، كالتفخيم والترقيق)
Mustahaq huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu seperti tafkhim/tebal atau tarqiq /tipis
حكمه : العلم به : فرض كفاية، والعمل به : فرض عين
Hukum mempelajari Tajwid adalah Fardlu Kifayah, sedangkan mengamalkan/membaca Al Qur’an sesuai dengan aturan ilmu Tajwid adalah Fardlu ‘Ain.
قال الله تعالى :  (( ورتل القرآن ترتيلاً ))
Dan bacalah Al Qur’an dengan tartil (QS Al Muzammil 73:4)

 وقال النبي صلى الله عليه وسلم: (( من لم يتغنّ بالقرآن فليس منا )).
Nabi SAW bersabda : Siapa saja yang tidak memuji/membaca dengan Al Qur’an maka bukan termasuk golangan-ku

غايته : صون اللسان عن اللحن في كلام الله تعالى .
Tujuan Mempelajari tajwid: menjaga lidah/lisan dari ketidak-tepatan/kesalahan (secara grammatical) dalam membaca Al Qur’an.
Kesalahan membaca Al Qur’an disebut Al Lakhnu

اللـــحـــن

Al Lakhnu ( اللحن ) ada 2 (dua) macam :
1 _  اللحن الجلي : وهو خطأ يطرأ على الألفاظ فيخل بمعاني القرآن كإبدال الطاء دالاً أو ضم تاء أنعمت أو تغيير حرف مكان حرف كأن يقول (الزي) مكان (الذي ). وسمي جلياً لوضوحه للقراء وغيرهم .
1. Al lakhnu Jaliy (اللحن الجلي) : adalah kesalahan yang terjadi pada lafadh yang menyalahi ‘urf al Qurro’ (kebiasaan ulama Qiro’at) dapat merubah arti Al Qur’an seperti mengganti طاء dengan تاء atau fatkhah dibaca dhommah atau الذي dibaca الزي. (lihat Contoh)
وحكمه : حرام يأثم القارئ بفعله .
Hukumnya adalah Haram
 
2 _ اللحن الخفي : هو خطأ يطرأ على الألفاظ فيخل بعرف القراءة دون المعنى كترك الغنّة ومد المقصور وقصر الممدود ، وسمي خفياً لاختصاص القراء بمعرفته .
 2. Al lakhnu Khofiy (اللحن الخفي) : adalah kesalahan yang terjadi pada lafadh yang menyalahi ‘urf al Qurro’ (kebiasaan ulama Qiro’at) tapi tidak merubah arti Al Qur’an seperti tidak membaca ghunnah, kurang panjang dalam membaca mad wajib .
      حكمه : مكروه وقيل حرام .
Hukumnya adalah Makruh (tapi sebagaian ulama mengatakan Haram)


Contoh : panjang di baca pendek
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan suka akan keindahan, dan  Al-Kibru itu adalah , "Menyepelekan kebenaran dan merendahkan  manusia." (Shahih Muslim)
Tapi bila dibaca pendek (الْجَمَل) maka berarti "Onta" atau menjadi
Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan suka Onta
   
Jadi, mempelajari tajwid dan membaca al qur'an dengan baik dan benar..memang harus.(Gus Arifin  )

 
< Sebelumnya   Berikutnya >

Bunyi Hujan di Atas Genting


 
micro.gif (931 bytes)Bunyi Hujan di Atas Genting

“Ceritakanlah padaku tentang ketakutan,” kata Alina pada juru cerita itu. Maka juru cerita itu pun bercerita tentang Sawitri:
 Setiap kali hujan mereda, pada mulut gang itu tergeletaklah mayat bertato. Itulah sebabnya Sawitri selalu merasa gemetar setiap kali mendengar bunyi hujan mulai menitik di atas genting.
            Rumahnya memang terletak di sudut mulut gang itu. Pada malam hari, kadang-kadang ia bisa mendengar bunyi semacam letupan dan bunyi mesin kendaraan yang menjauh. Namun tak jarang pula ia tak mendengar apa-apa, meskipun sesosok mayat bertato tetap saja menggeletak di mulut gang setiap kali hujan reda pada malam hari. Mungkin ia memang tidak mendengar apa-apa karena bunyi hujan yang masih deras. Hujan yang deras, kau tahu, sering kali bisa mengerikan. Apalagi kalau rumah kita bukan bangunan yang kokoh, banyak bocor, bisa kebanjiran, dan akan remuk jika tertimpa pohon yang tidak usah terlalu besar.
           
micro.gif (931 bytes) Mungkin pula Sawitri tidak mendengar apa-apa karena ia mengantuk dan kadang-kadang tertidur. Mungkin karena ia menyetel radionya terlalu keras. Ia suka mendengarkan lagu-lagu pop Indonesia sambil menjahit. Matanya sering kali pedas karena menatap lubang jarum dalam cahaya 15 watt. Kalau matanya menjadi pedas dan berair ia menutup matanya sejenak. Saat menutup matanya sejenak itu ia mendengarkan sepotong lagu dari radio. Dan saat ia mendengarkan lagu itu kadang-kadang ia tertidur. Tapi tetap saja setiap kali hujan reda, di mulut gang itu tergeletaklah mayat bertato.
          Untuk melihat mayat bertato itu, Sawitri cukup membuka jendela samping rumahnya dan menengok ke kanan. Ia harus membungkuk kalau ingin melihat mayat itu dengan jelas. Kalau tidak, pandangannya akan terhalang daun jendela. Ia harus membungkuk sampai perutnya menekan bibir jendela dan tempias sisa air hujan menitik-nitik di rambutnya dan juga di sebagian wajahnya.
micro.gif (931 bytes) Dadanya selalu berdesir dan jantungnya berdegup-degup keras setiap kali hujan selesai dan bunyi sisa air hujang seperti akhir sebuah nyanyian. Tapi Sawitri tetap saja membuka jendela itu dan menengok ke kanan sambil membungkuk untuk melihat mayat itu. Meskipun ia tertidur bila hujan turun tengah malam dan iramanya mengajak orang melupakan dunia fana namun Sawitri selalu terbangun ketika hujan reda dan ia akan langsung membuka jendela lantas menengok ke kanan sambil membungkuk.
Ia selalu merasa takut, tapi ia selalu ingin menatap wajah mayat-mayat bertato itu. Jika mayat itu sudah terlanjur dikerumuni para tetangga, Sawitri pun selalu menyempatkan diri ke luar rumah dan menyeruak di antara kerumunan itu sampai ia melihat mayat. Ia tidak selalu berhasil melihat wajahnya karena kadang-kadang mayat itu sudah terlanjur ditutup kain. Tapi Sawitri cukup lega kalau sudah melihat sebagian saja dari mayat itu, apakah kakinya, tangannya atau paling sedikit tatonya.
Sawitri pernah membuka kain penutup mayat untuk melihat wajahnya tapi ia tak ingin melakukannya lagi. Sekali-sekalinya ia membuka kain penutup wajah, yang ia lihat adalah wajah menyeringai dengan mata terbeliak dan giginya meringis seperti masih hidup. Sebuah wajah yang menyeramkan.
micro.gif (931 bytes) Namun sebetulnya Sawitri cukup jarang ikut berkerumun di antara tetangganya. Sawitri hampir selalu menjadi orang pertama yang melihat mayat-mayat bertato itu. Ketika hujan belum benar-benar selesai sehingga tampak seperti tabir yang berkilat dalam cahaya lampu merkuri yang kekuning-kuningan. Sosok tubuh manusia itu tergeletak betul-betul seperti bangkai. Sawitri hanya akan melihatnya sepintas, tapi cukup jelas untuk mengingat bagaimana darah membercak pada semen yang basah dan sosok itu pun segera jadi basah dan rambut dan brewok dan celana kolor orang itu juga basah.
Tidak semua wajah mayat-mayat bertato itu mengerikan. Kadang-kadang Sawitri punya kesan mayat bertato itu seperti orang tidur nyenyak atau orang tersenyum. Orang-orang bertato itu tidur nyenyak dan tersenyum dalam buaian gerimis yang di mata Sawitri kadang-kadang tampak bagaikan layar pada sebuah panggung sandiwara. Cahaya lampu merkuri yang pucat kekuning-kuningan kadang-kadang membuat warna darah pada dada dan punggung orang itu tidak berwarna merah melainkan hitam. Darah itulah yang membedakan mayat bertato itu dengan orang tidur.
micro.gif (931 bytes) Kadang-kadang mata mayat bertato itu menatap tepat pada Sawitri, ketika ia menoleh ke kanan setelah membuka jendela dan membungkuk, setelah hujan mereda. Sawitri juga sering merasa bahwa ia menatap mereka tepat pada akhir hidupnya. Mata itu masih hidup ketika bertemu dengan mata Sawitri. Dan Sawitri bisa merasa, betapa mata itu pada akhir pandangannya begitu banyak bercerita. Begitu sering Sawitri bertatapan dengan sosok-sosok bertato itu, sehingga ia merasa mengerti apakah orang itu masih hidup atau sudah mati, hanya dengan sekilas pandang. Ia pun segera bisa merasa, apakah nyawa orang itu masih ada di tubuhnya, atau baru saja pergi, atau sudah lama melayang, entah ke surga atau ke neraka.
Sawitri seolah-olah merasa melihat begitu banyak cerita pada mata itu namun ia merasa begitu sulit menceritakannya kembali. Sawitri kadang-kadang merasa orang itu ingin berteriak bahwa ia tidak mau mati dan masih ingin hidup dan ia punya istri dan anak-anak. Kadang-kadang Sawitri juga melihat mata yang bertanya-tanya. Mata yang menuntut. Mata yang menolak takdir.
 
micro.gif (931 bytes) Tapi tubuh-tubuh bertato yang tegap itu tetap saja basah. Basah oleh darah dan hujan dan kerjap halilintar membuat darah dan tubuh yang basah itu berkilat dan darah dan basah hujan pada semen juga berkilat. Kepala orang-orang itu terkulai ke depan atau ke belakang seperti dipaksakan oleh takdir itu sendiri. Sesekali kepala itu menelungkup mencium bumi atau tengadah ke langit dengan mata terbelalak dan mulut ternganga. Dan bila hujan belum betul-betul selesai, maka Sawitri melihat mulut yang menganga itu kemasukan air hujan.
Sawitri merasa tetangga-tetangganya sudah terbiasa dengan mayat-mayat bertato itu. Malahan ia merasa tetangga-tetangganya itu bergembira setiap kali melihat mayat bertato tergeletak di mulut gang setiap kali hujan reda dan mayat itu disemprot cahaya lampu merkuri yang kekuning-kuningan. Dari dalam rumahnya yang terletak di sudut gang itu Sawitri mendengar apa saja yang mereka percakapkan. Mereka berteriak-teriak sambil mengerumuni mayat yang tergeletak itu meskipun kadang-kadang hujan belum benar-benar selesai dan anak-anak berteriak hore-hore.
micro.gif (931 bytes) “Lihat! Satu lagi!”
            “Mampus!”
            “Modar!”
            “Tahu rasa dia sekarang!”
            “Ya, tahu rasa dia sekarang!”
            “Anjing!”
            “Anjing!”
Kadang-kadang mereka juga menendang-nendang mayat itu dan menginjak-injak wajahnya. Kadang-kadang mayat itu mereka seret saja sepanjang jalan ke kelurahan sehingga wajah orang bertato itu berlepotan dengan lumpur karena orang-orang kampung menyeret dengan memegang kakinya. Sawitri tak pernah ikut dalam arak-arakan yang bersorak-sorai gembira itu. Ia cukup membuka jendela setiap kali hujan reda dan menengok ke kanan sambil membungkuk lantas menutupnya kembali setelah melihat sesosok mayat bertato.
micro.gif (931 bytes) Sawitri akan menarik napas panjang bila ternyata mayat itu bukan Pamuji. Bukankah Pamuji juga bertato seperti mayat-mayat itu dan bukankah di antara mayat-mayat yang tergeletak di mulut gang setiap kali hujan reda juga terdapat kawan-kawan Pamuji? Sesekali Sawitri mengenali mayat-mayat bertato itu, Kandang Jinongkeng, Pentung Pinanggul…
          Mayat-mayat itu menggeletak di sana, betul-betul seperti bangkai tikus yang dibuang di tengah jalan. Sawitri merasa nasib mereka lebih buruk dari binatang yang disembelih. Mayat-mayat itu tergeletak di sana dengan tangan dan kaki terikat jadi satu. Kadang-kadang hanya kedua ibu jari tangannya saja yang disatukan dengan tali kawat. Kadang-kadang kakinya memang tidak terikat. Bahkan ada juga yang tidak terikat sama sekali. Namun mayat-mayat yang tidak terikat itu biasanya lebih banyak lubang pelurunya. Lubang-lubang peluru membentuk sebuah garis di punggung dan dada, sehingga lukisan-lukisan tato yang indah itu rusak.
micro.gif (931 bytes) Sawitri kadang-kadang merasa penembak orang bertato itu memang sengaja merusak gambarnya. Sebenarnya mereka bisa menembak hanya di tempat yang mematikan saja, tapi mereka juga menembak di tempat-tempat yang tidak mematikan. Apakah mereka menembak di tempat-tempat yang tidak mematikan hanya karena ingin membuat orang-orang bertato itu kesakitan? Di tempat-tempat yang tidak mematikan itu kadang-kadang terdapat gambar tato yang rusak karena lubang peluru.
Ia selalu memperhatikan tato orang-orang yang tergeletak di mulut gang setiap kali hujan reda. Begitulah caranya Sawitri mengenali Kandang Jinongkeng. Wajahnya tertelungkup, namun cahaya lampu merkuri cukup terang untuk membuat Sawitri mengenali tato di punggungnya yang sudah berlubang-lubang. Sebuah tulisan SAYANG MAMA, dan gambar salib di lengan kiri. Sawitri bisa mengingat dengan jelas lukisan-lukisan pada mayat-mayat itu. Jangkar, jantung hati, bunga mawar, tengkorak, nama-nama wanita, tulisan-tulisan, huruf-huruf besar…
Sawitri selalu memperhatikan tato karena Pamuji juga bertato. Ia pernah menato namanya sendiri di dada Pamuji. Ia menulis di dada bidang lelaki itu: SAWITRI. Tulisan itu masih dilingkari gambar jantung hati tanda cinta. Sawitri ingat, ia membutuhkan waktu dua hari untuk mencocok-cocok kulit Pamuji dengan jarum.
micro.gif (931 bytes) Namun bukan hanya nama Sawitri yang bertato di dada Pamuji. Ia selalu ingat di lengan kirinya ada lukisan mawar yang bagus. Di bawah mawar itu ada tulisan Nungki. Menurut Pamuji, itulah kekasihnya yang pertama. Lantas ada lukisan wanita telanjang. Di dada wanita telanjang itu ada tulisan Asih. Menurut Pamuji pula, ia pernah jatuh cinta pada Asih, tapi tidak kesampaian. Sawitri mengenal Asih. Mereka dulu sama-sama melacur di Mangga Besar. Karena Asih itulah maka Sawitri berkenalan dengan Pamuji. Ah, masa-masa yang telah berlalu!
Maka hujan pun turun seperti sebuah mimpi buruk. Semenjak tahun-tahun terakhir ini, semenjak mayat-mayat bertato bergelimpangan di segala sudut, hidup bagaikan mimpi buruk bagi Sawitri. Semenjak itulah Pamuji menghilang tak tentu rimbanya.
 
micro.gif (931 bytes) Dulu mayat-mayat itu bergelimpangan hampir setiap saat. Pagi siang sore malam mayat-mayat menggeletak di sudut-sudut pasar, terapung di kali, terbenam di got, atau terkapar di jalan tol. Setiap hari koran-koran memuat potret mayat-mayat bertato dengan luka tembakan di tengkuk, di jidat, di jantung, atau di antara kedua mata. Kadang-kadang bahkan mayat bertato itu dilemparkan pada siang hari bolong di jalan raya dari dalam sebuah mobil yang segera menghilang. Mayat-mayat itu jatuh di tengah keramaian menggemparkan orang banyak. Orang-orang mengerumuni mayat itu sambil berteriak-teriak sehingga jalanan jadi macet. Sawitri melihat dengan mata kepala sendiri ketia sedang berbelanja pada suatu siang. Ia melihat debu mengepul setelah mayat itu terbanting. Debu mengepul dan membuatnya sesak napas. Pamuji o Pamuji, di manakah kamu?
Potret mayat-mayat itu kemudian menghilang dari koran-koran. Tapi mayat-mayat bertato itu masih bermunculan dengan ciri yang sama. Tangan dan kaki mereka terikat. Mereka tertembak di tempat yang mematikan, namun masih ada lubang-lubang peluru lain di tempat yang tidak mematikan. Kalau mereka menembak di tempat yang tidak mematikan itu lebih dulu, rasanya pasti sakit sekali, batin Sawitri. Apalagi dengan kaki tangan terikat seperti itu.
micro.gif (931 bytes) Apakah Pamuji telah menggeletak di suatu tempat seperti mayat-mayat di mulut gang? Sawitri pernah menerima surat dari Pamuji tanpa alamat pengirim, tapi hanya satu kali. Sawitri sebetulnya yakin Pamuji tak akan tertangkap. Pamuji sangat cerdik. Dan kalau para penembak itu memberi kesempatan pada Pamuji untuk melawan, ia belum tentu kalah. Sawitri tahu, Pamuji juga sangat pandai berkelahi. Tapi, jika setiap kali hujan selesai selalu ada mayat tergeletak di ujung gang itu, siapa bisa menjamin Pamuji tidak akan mengalami nasib yang sama?
Itulah sebabnya Sawitri selalu gemetar setiap kali bunyi hujan mulai menitik di atas genting. Setiap kali hujan selesai, di mulut gang itu tergeletaklah mayat bertato. Mata mereka selalu menatap ke arah Sawitri, seolah-olah tahu Sawitri akan membuka jendela lantas menengok ke kanan…
           
“Apakah pada akhir cerita Sawitri akan berjumpa kembali dengan Pamuji?” tanya Alina pada juru cerita itu.
  Maka juru cerita itu pun menjawab: “Aku belum bisa menjawab Alina, ceritanya masih belum selesai.”
           

Akhlak Tasawuf : Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam


Akhlak Tasawuf : Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam


            Ajaran Islam adalah ajaran yang bersumberkan wahyu Allah swt., al-qur’an yang dalam penjabarannya dilakukan oleh hadis Nabi Muhammad SAW. Masalaj akhlak dalam ajaran Islam sangat mendapatkan perhatian yang begitu besar.
            Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk al-qur’an da nal-hadis.jika kita perhatikan al-qur’an atau hadis dapat dijumpai berbagai istilah yang mengacu kepada baik dan ada pula yang mengacu kepada yang buruk. Diantara istilah yang mengacu kepada yang baik misalnya al-hasanah, thayyibah, khairah, karimah, mahmudah, azizah dan al-birr.
            Al-hasanah sebagaimana dikemukakan oleh Al-raghib al- Asfahani adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang disukai atau dipandang baik. Al-hasanah terbagi menjadi 3 bagian, pertama hasanah dari segi akal, kedua dari segi hawa nafsu/keinginan dan hasanah dari segi pancaindera. Pemakaian kata al-hasanah kta jumpai pada ayat-ayat yang berbunyi :
“ajaklah manusia menuju Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik (Q.S al-Nahl, 16: 125)”.
            Adapun kata at-tayyibah khusus digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memberikan kelezatan kepada pancaindera dan jiwa seperti makan dan sebagainya. Hal ini misalnya terdapat pada ayat yang berbunyi :
“Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang kami berikan kepadamu. (Q.S. al-baqarah, 2:57)”.
            Selanjutnya kata al-khair digunakan utnuk menunjukkan sesuatu yang baik oleh seluruh umat manusia, seperti berakal, adil, keutamaan dan segala sesuatu yang bermanfaat misalnya terdapat pada ayat yang berbunyi “
“Barangsiapa yang melakukan kebaikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui (Q.S. al-baqarah, 2: 158)”.
             Adapun kata al-mahmudah digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang utama sebagai akibat dari melakukan sesuatu yang disukai oleh Allah swt., dengan demikian kata al-mahmudah lebih menujukkan pada kebaikan yang bersifat batin dan spiritual. Misalnya dinyatakan dalam ayat yang berbunyi :
“Dan dari sebagian malam hendaknya engkau bertahajjud mudah-mudahan Allah akan mengangkat derajatmu pada tempat yang terpuji (Q.S al-Isra, 17: 79)”.
            Selanjtnya kata al-karimah digunakan untuk menunjukkan pada perbuatan dan akhlak yang terpuji yang ditampakkan dalam kenyataan hidup sehari-hari. Selanjutnya kata al-karimah biasanya digunakan untuk menunjukkan perbuatan terpuji yang sekalanya besar, seperti menafkahkan harta di jalan Allah, berbuat baik kepada kedua orang tua dan sebagainya.
“Dan janganlah kamu mengucapkan kata “uf-cis” kepada kedua orang tua, dan janganlah membentaknya, dan ucapkanlah pada keduanya ucapan yang mulia (Q.S. al-ISra, 17: 23)”.
            Adapun kata al-birr digunakan untuk menunjukkan pada upaya memperluas atau memperbanyak melakukan perbuatan yang baik. Terkadang digunakan sebagai sifat Allah, dan terkadang juga untuk sifat manusia. Jika kata tersebut digunakan untuk sifat Allah, maka maksudnya adalah bahwa Allah memberikan balasan pahala yang besar, dan jika digunakan untuk manusia maka yang dimaksud adalah ketaatannya.
            Adanya berbagai istilah kebaikan yang demikian variatif yang diberikan al-qur’an dan hadis itu menunjukkan bahwa penjelasan tentang sesuatu yang baik menurut ajaran Islam jauh lebih lengkap dan komprehensif dibandingkan dengan arti kebaikan yang dikemukakan sebelumnya. Berbagai istilah yang mengacu pada kebaikan itu menunjukkan bahwa kebaikan dalam pandangan Islam meliputi kebaikan yang bermanfaat bagi fisik, akal, rohani, jiwa, kesejahteraan di dunia dan akhirat serta akhlak yang mulia.
            Untuk menghasilkan kebaikan yang demikian, Islam memberikan tolok ukur yang jelas, yaitu selama perbuatan yang dilakukan itu ditujukan untuk mendapatkan  keridlaan Allah yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan ikhlas.
            Selanjutnya dalam menentukan perbuatan yang baik dan buruk itu, Islam memperhatikan kriteria lainnya yaitu dari segi cara melakukan perbuatan itu. Seseeorang yang berniat baik, tapi dalam melakukannya menempuh cara yang salah, maka perbuatan itu dipandang tercela.
            Selain itu perbuatan yang dianggap baik oleh Islam juga adalah perbuatan yang sesuia dengan petunjuk al-qur’an dan al-sunnah, dan perbuatan yang buruk adalah perbuatan yang bertentangan dengan al-qur’an dan al-sunnah. Namun demikian, al-qur’an dan al-sunnah bukanlah sumber ajaran yang eksklusif atau tertutup. Kedua cumber itu bersikap terbuka untuk menghargai bahkan menampung pendapat akal pikiran, adat istiadat dan sebagainya yang dibuat manusia, dengan catatan semuanya itu tetap sejalan dengan petunjuk al-qur’an dan al-sunnah. Ketentuan baik dan buruk yang didasarkan pada logika dan filsafat dengan berbagai alirannya tertampung dalam istilah etika, atau ketentuan baik-birik yang didasarkan atas istilah adat istiadat tetap diakui dan dihargai keberadaannya. Ketentuan baik-buruk yang terdapat pada etika dan moral dapat digunakan sebagai sarana atau alat untuk menjabarkan ketentuan baik dan buruk yang ada didalam al-qur’an.

orang yang cerdik


Antara Orang Cerdik dan Orang Lemah

Mutiara Hadits - No Comments » - Posted on April, 28 at 2:19 pm
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ
نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَاْلعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا
وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ
“Dari Syaddad bin Aus, Nabi SAW bersabda, “Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan menyiapkan diri untuk hari akhirat. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berandai-andai kepada Allah.” [Hadis Hasan riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Hendaknya kita bercermin kepada hadis di atas, menjadi orang yang cerdik, pandai mengelola kepribadian diri dengan mengendalikan hawa nafsu untuk mendapatkan kualitas kemuliaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Nabi SAW mendeskripsikan bahwa setiap muslim hendaknya bijaksana, hawa nafsu yang ada pada dirinya merupakan ujian dari Allah SWT yang harus digunakan untuk kebaikan, jangan diperturutkan untuk sesuatu yang dilarang Allah SWT, jangan menjadi budak syetan yang senantiasa ingin menjerumuskan manusia muslim sehingga menjadi temannya di neraka.
Kecerdikan itu tercermin pada evaluasi yang senantiasa dilakukan seorang muslim, apakah langkah kehidupannya sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah ataukah bertentangan dengan kehendakNya? Sayidina Umar bin Khattab pernah mengatakan, “Evaluasilah dirimu sebelum kamu dievaluasi [di hari akhirat]”.
Orang yang cerdik senantiasa menggunakan kesempatan dengan semua hal yang bermanfaat, tidak ada kesia-siaan yang menghiasi hari-harinya. Tidak menunda-nunda kesempatan kebaikan dengan berandai-andai seraya mengatakan, “Suatu hari nanti saya akan berbuat baik” atau “Nanti ketika usia tua saya mau bertaubat”.
Seperti dijelaskan oleh Nabi SAW, berandaiandai adalah ciri orang yang lemah, lemah keimanannya, selalu memperturutkan hawa nafsu dengan menahan kebaikan dan melanggar larangan.
Allah SWT menyerukan kepada kita untuk mempersiapkan hari esok, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al Hasyr: 18]
Fiqh Hadits · Dorongan untuk menjadi muslim yang cerdik dan kuat · Hawa nafsu merupakan bentuk ujian bagi setiap muslim yang harus dikendalikan agar sesuai dengan kehendak Allah SWT. · Anjuran untuk meninggalkan sikap malas, dan menggunakan kesempatan untuk kehidupan akhirat. · Kesuksesan akhirat tergantung kepada sejauh mana seseorang dapat mengendalikan hawa nafsunya.
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

berfikir cerdik


Seri ujian

Berpikir yang Cerdik

"Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan strategi yang sama seperti yang digunakan Aristotle dan Einstein untuk memanfaatkan kreatifitas berpikir anda dan mengatur masa depan anda lebih baik."
Kedelapan statregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda lebih produktif daripada reproduktif untuk memecahkan masalah-masalah. "Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui pada gaya berpikir bagi orang-orang yang jenius dan kreatif di ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri-industri sepajang sejarah."
1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!)
Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.
2. Bayangkan!
Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.
3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.
Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.
4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide, bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran.
Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.
5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang berbeda
Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.
6. Berpikir secara berlawanan.
Ahli ilmu fisika Niels Bohr percaya bahwa jika andamemegang pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang baru.
7. Berpikir secara metafor.
Aristotle menganggap metafora sebagai tanda yang jenius, dan percaya bahwa individual yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya adalah individual yang punya bakat kusus.
8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.
Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya, menganalisa proses, komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya, ?Mengapa saya gagal?? melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??
secara terus menerus. Dalam hal ini, jangan menggandakan isi melalui internet tanpa izin.

alkuran

RAHASIA ANGKA-ANGKA DALAM AL QUR`AN


Kata-kata dalam Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif.

Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.

Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmonisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 112, keanehan yang ada diantaranya sbb :
  • Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali.
  • Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali.
  • Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali.
  • Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali.
  • Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali.
  • Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali.
  • Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali.
  • Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali.
  • Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali.
  • Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali.
  • Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali.
  • Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali.
  • Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali.
  • Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali
  • Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali
  • Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya),
  • Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya),
  • Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya),
  • Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
  • Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
  • Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun.
  • Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan.
  • Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu.
  • Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
  • Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu
  • Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam.
  • Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib.

Sabtu, 18 Februari 2012

alquran










Surat Al fatihah per kata

surat al baqoroh per kata

dejavu viewer




sumber : kampungsunnah.org