Rabu, 22 Februari 2012
Minggu, 19 Februari 2012
Menumbuhkan Kegemaran Membaca membacaTentunya kita
Menumbuhkan Kegemaran Membaca
Tentunya
kita semua telah tahu bahwa proses pembelajaran paling banyak dilakukan
dengan aktivitas membaca. Karena dengan membaca itulah orang bisa
mendapatkan informasi, berita serta ilmu pengetahuan, yang tentunya akan
menambah ilmu dan wawasan seseorang. Dan pepatah “Buku adalah jendela
dunia”, rupanya benarlah adanya, karena hingga saat ini berbagai ilmu
pengetahuan telah dicetak sebagai buku yang bisa dibaca oleh siapa saja
dan dimana saja.
Menumbuhkan kegemaran membaca pada
anak-anak terkadang banyak menemui kendala karena derasnya arus hiburan
serta permainan dari media elektronik dewasa ini. Media televisi yang
menayangkan hiburan sepanjang hari, tentunya akan mempengaruhi perhatian
anak sehingga mengalihkan dari kegiatan belajar yang seharusnya
dilakukan. Begitu juga dengan permainan-permainan dari playstation, game
online yang tersedia di internet, semuanya sangat menggoda sehingga
bisa menjadikan kecanduan dan lupa waktu.
Menyiasati hal tersebut, orang tua harus
lebih memperhatikan kegiatan anak dan mengarahkan dengan bijaksana
kepada pilihan yang lebih positif. Mengajak putra putri kita untuk gemar
membaca adalah salah satunya, yang dapat mendorong anak untuk
mempelajari buku-buku pelajaran serta catatan yang diajarkan di sekolah.
Sebenarnya membangun kebiasaan gemar
membaca dapat dilakukan sejak dini, bahkan ketika anak masih dalam
kandungan, ibu yang ‘mengajak’ janinnya membaca dengan membacakan
cerita. Kegiatan ini akan berpengaruh terhadap si anak sehingga nantinya
akan mengikuti kebiasaan yang dilakukan ibunya. Mengajak anak ke
perpustakaan juga merupakan pengenalan anak kepada kegemaran membaca.
Jadualkan juga sebulan sekali ke toko buku, biarkan anak memilih buku
yang disukainya. Tak harus membeli semua yang dipilih, belikan satu buku
saja yang paling disuka, agar anak belajar mengendalikan diri. Belilah
sebanyak mungkin buku-buku bergambar, tidak perlu yang mahal,yang murah
saja, di tempat obral atau di toko buku bekas. Biarkanlah sesekali anak
anda berkreasi dengan bukunya, menggunting atau membuat rumah-rumahan
dari buku tersebut, namun yang terpenting adalah mengajarkan membacanya.
Bacakanlah buku apapun yang diinginkan anak anda. Mungkin anda akan
kehabisan suara karena harus membacakan cerita itu lagi berulang-ulang.
Yang terpenting disini adalah mereka menyadari bahwa anda menghormati
selera mereka dan mereka sendiri menikmati pembacaaan itu..Prioritaskan
lebih banyak uang untuk membeli buku daripada membeli Video kartun .
Sementara yang tak kalah penting dalam
menumbuhkan kegemaran membaca anak-anak adalah contoh dari orang tua
yang juga gemar membaca.Kalau dari kecil mereka melihat orang tuanya
lebih banyak membaca daripada melihat tayangan tv, tentunya anak akan
terbawa dengan kebiasaan tersebut.
28/03/2010
PAP
SukEnter your comment here...
Tujuh Keajaiban Dunia Kuno
Tujuh Keajaiban Dunia Kuno
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tujuh Keajaiban Dunia Kuno |
---|
Piramida Agung Giza |
Taman Gantung Babilonia |
Patung Zeus di Olympia |
Kuil Artemis di Efesus |
Mausoleum Mausolus |
Kolosus di Rodos |
Mercusuar Iskandariyah |
- "Aku telah melihat tembok Babilonia yang agung yang di atasnya terbentang jalanan untuk kereta-kereta perang, dan patung Zeus di Alfeus, dan taman-taman gantung, dan Kolosus Matahari, dan karya besar yang membangun piramida-piramida tinggi, serta kuburan yang besar dari Mausolus; namun ketika aku melihat rumah Artemis yang menjulang ke awan-awan, yang lain itu semuanya kehilangan keindahannya, dan aku berkata, 'Tengoklah, selain Olympus, Matahari tidak pernah lagi melihat apapun yang sedemikian agung.'" (Antipater, Greek Anthology IX.58)
[sunting] Keajaiban Dunia Kuno
Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, dengan Pharos Aleksandria, berasal dari zaman Pertengahan. Menurut daftar Antipater tertulis Tembok Babylon dan bukan menara lampu. Dalam urutan sesuai huruf:- Kolosus di Rodos - patung Helios yang sangat besar, dibuat sekitar tahun 292-280 SM oleh Chures, sekarang Yunani.
- Taman Gantung Babilonia - dibuat oleh Nebukadnezar II, sekitar abad ke-8 SM-abad ke-6 SM, sekarang Irak.
- Mausoleum Mausolus - makam Mausolus, satrap Persia, Caria, dibuat pada tahun 353-351 SM, di kota Halicarnassus, sekarang Bodrum, Turki.
- Mercusuar Iskandariyah - mercusuar dibangun sekitar tahun 270 SM di pulau Pharos dekat Alexandria pada masa pemerintahan Ptolemeus II oleh arsitek Yunani Sostratus, sekarang Mesir.
- Piramida Giza - dipakai sebagai makam untuk firaun Mesir Khufu, Khafre, dan Menkaure, sekarang Mesir. Dibangun pada dinasti ke-4 Mesir (sekitar 2575- sekitar 2465 SM)
- Patung Zeus - berada di Olympia, dipahat oleh pemahat Yunani Fidias, kira-kira 457 SM sekarang Yunani.
- Kuil Artemis - 550 SM, di Efesus, sekarang Turki.
Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an Random Al Qur'an v
Random Al Qur'an
Maka barangsiapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim.
(QS. ALI IMRAN:94)
(QS. ALI IMRAN:94)
HUKUM MEMBACA AL QUR'AN DEANGAN BAIK DAN BENAR
HUKUM MEMBACA AL QUR'AN DEANGAN BAIK DAN BENAR |
Selasa, 23 Juni 2009 | |
Membaca AL Qur'an dengan baik dan benar, adalah wajib, dan salah
satu ilmu yang merupakan alat untuk dapat membaca al Qur'an dengan baik
dan benar, adalah Ilmu Tajwid. Ilmu ini harus dikuasai (minimal bagi
muslim/muslimah) disamping ilmu-ilmu lain mengenai al Qur'an seperti
Qira'ah, Tafsir. dll
Definisi :
معنى التجويد : التجويد لغة : التحسين والإتقان .
Menurut bahasa : membaguskan dan tepat
التجويد اصطلاحاً : إخراج كل حرف من مخرجه مع إعطائه حقه ومستحقه .
Menurut Istilah : Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan hak huruf dan mustahaq-nya
( حق الحرف : صفاته الذاتية اللازمة التي لا تفارقه كالجهر والشدة ).
Hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersamanya seperti sifat al jahr/jelas, dan syaddah /penekanan
( ومستحق الحرف: صفاته العرضية التي يوصف بها أحياناً وتنفك عنه أحياناً أخرى، كالتفخيم والترقيق)
Mustahaq huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu seperti tafkhim/tebal atau tarqiq /tipis
حكمه : العلم به : فرض كفاية، والعمل به : فرض عين
Hukum
mempelajari Tajwid adalah Fardlu Kifayah, sedangkan
mengamalkan/membaca Al Qur’an sesuai dengan aturan ilmu Tajwid adalah
Fardlu ‘Ain.
قال الله تعالى : (( ورتل القرآن ترتيلاً ))
Dan bacalah Al Qur’an dengan tartil (QS Al Muzammil 73:4)
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: (( من لم يتغنّ بالقرآن فليس منا )).
Nabi SAW bersabda : Siapa saja yang tidak memuji/membaca dengan Al Qur’an maka bukan termasuk golangan-ku
غايته : صون اللسان عن اللحن في كلام الله تعالى .
Tujuan Mempelajari tajwid: menjaga lidah/lisan dari ketidak-tepatan/kesalahan (secara grammatical) dalam membaca Al Qur’an.
Kesalahan membaca Al Qur’an disebut Al Lakhnu
اللـــحـــن
Al Lakhnu ( اللحن ) ada 2 (dua) macam :
1 _ اللحن
الجلي : وهو خطأ يطرأ على الألفاظ فيخل بمعاني القرآن كإبدال الطاء دالاً
أو ضم تاء أنعمت أو تغيير حرف مكان حرف كأن يقول (الزي) مكان (الذي ).
وسمي جلياً لوضوحه للقراء وغيرهم .
1. Al lakhnu Jaliy (اللحن الجلي) : adalah kesalahan yang terjadi pada lafadh yang menyalahi ‘urf al Qurro’ (kebiasaan ulama Qiro’at) dapat merubah arti Al Qur’an seperti mengganti طاء dengan تاء atau fatkhah dibaca dhommah atau الذي dibaca الزي. (lihat Contoh)
وحكمه : حرام يأثم القارئ بفعله .
Hukumnya adalah Haram
2
_ اللحن الخفي : هو خطأ يطرأ على الألفاظ فيخل بعرف القراءة دون المعنى
كترك الغنّة ومد المقصور وقصر الممدود ، وسمي خفياً لاختصاص القراء
بمعرفته .
2. Al lakhnu Khofiy (اللحن الخفي) : adalah kesalahan yang terjadi pada lafadh yang menyalahi ‘urf al Qurro’ (kebiasaan ulama Qiro’at) tapi tidak merubah arti Al Qur’an seperti tidak membaca ghunnah, kurang panjang dalam membaca mad wajib .
حكمه : مكروه وقيل حرام .
Hukumnya adalah Makruh (tapi sebagaian ulama mengatakan Haram)
Contoh : panjang di baca pendek
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan suka akan keindahan, dan Al-Kibru itu adalah , "Menyepelekan kebenaran dan merendahkan manusia." (Shahih Muslim)
Tapi bila dibaca pendek (الْجَمَل) maka berarti "Onta" atau menjadi
Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan suka Onta
Jadi, mempelajari tajwid dan membaca al qur'an dengan baik dan benar..memang harus.(Gus Arifin )
|
< Sebelumnya | Berikutnya > |
---|
Buku Gus Arifin
Bunyi Hujan di Atas Genting
Akhlak Tasawuf : Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam
Akhlak Tasawuf : Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam
Tag
Akhlak Tasawuf
Ajaran
Islam adalah ajaran yang bersumberkan wahyu Allah swt., al-qur’an yang
dalam penjabarannya dilakukan oleh hadis Nabi Muhammad SAW. Masalaj
akhlak dalam ajaran Islam sangat mendapatkan perhatian yang begitu
besar.
Menurut
ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk
al-qur’an da nal-hadis.jika kita perhatikan al-qur’an atau hadis dapat
dijumpai berbagai istilah yang mengacu kepada baik dan ada pula yang
mengacu kepada yang buruk. Diantara istilah yang mengacu kepada yang
baik misalnya al-hasanah, thayyibah, khairah, karimah, mahmudah, azizah dan al-birr.
Al-hasanah sebagaimana
dikemukakan oleh Al-raghib al- Asfahani adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang disukai atau dipandang baik. Al-hasanah
terbagi menjadi 3 bagian, pertama hasanah dari segi akal, kedua dari
segi hawa nafsu/keinginan dan hasanah dari segi pancaindera. Pemakaian
kata al-hasanah kta jumpai pada ayat-ayat yang berbunyi :
“ajaklah manusia menuju Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik (Q.S al-Nahl, 16: 125)”.
Adapun kata at-tayyibah
khusus digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memberikan kelezatan
kepada pancaindera dan jiwa seperti makan dan sebagainya. Hal ini
misalnya terdapat pada ayat yang berbunyi :
“Kami
turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang
baik-baik yang kami berikan kepadamu. (Q.S. al-baqarah, 2:57)”.
Selanjutnya kata al-khair
digunakan utnuk menunjukkan sesuatu yang baik oleh seluruh umat
manusia, seperti berakal, adil, keutamaan dan segala sesuatu yang
bermanfaat misalnya terdapat pada ayat yang berbunyi “
“Barangsiapa
yang melakukan kebaikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah
Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui (Q.S. al-baqarah, 2:
158)”.
Adapun kata al-mahmudah
digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang utama sebagai akibat dari
melakukan sesuatu yang disukai oleh Allah swt., dengan demikian kata
al-mahmudah lebih menujukkan pada kebaikan yang bersifat batin dan
spiritual. Misalnya dinyatakan dalam ayat yang berbunyi :
“Dan
dari sebagian malam hendaknya engkau bertahajjud mudah-mudahan Allah
akan mengangkat derajatmu pada tempat yang terpuji (Q.S al-Isra, 17:
79)”.
Selanjtnya kata al-karimah
digunakan untuk menunjukkan pada perbuatan dan akhlak yang terpuji yang
ditampakkan dalam kenyataan hidup sehari-hari. Selanjutnya kata al-karimah biasanya
digunakan untuk menunjukkan perbuatan terpuji yang sekalanya besar,
seperti menafkahkan harta di jalan Allah, berbuat baik kepada kedua
orang tua dan sebagainya.
“Dan
janganlah kamu mengucapkan kata “uf-cis” kepada kedua orang tua, dan
janganlah membentaknya, dan ucapkanlah pada keduanya ucapan yang mulia
(Q.S. al-ISra, 17: 23)”.
Adapun kata al-birr
digunakan untuk menunjukkan pada upaya memperluas atau memperbanyak
melakukan perbuatan yang baik. Terkadang digunakan sebagai sifat Allah,
dan terkadang juga untuk sifat manusia. Jika kata tersebut digunakan
untuk sifat Allah, maka maksudnya adalah bahwa Allah memberikan balasan
pahala yang besar, dan jika digunakan untuk manusia maka yang dimaksud
adalah ketaatannya.
Adanya
berbagai istilah kebaikan yang demikian variatif yang diberikan
al-qur’an dan hadis itu menunjukkan bahwa penjelasan tentang sesuatu
yang baik menurut ajaran Islam jauh lebih lengkap dan komprehensif
dibandingkan dengan arti kebaikan yang dikemukakan sebelumnya. Berbagai
istilah yang mengacu pada kebaikan itu menunjukkan bahwa kebaikan dalam
pandangan Islam meliputi kebaikan yang bermanfaat bagi fisik, akal,
rohani, jiwa, kesejahteraan di dunia dan akhirat serta akhlak yang
mulia.
Untuk
menghasilkan kebaikan yang demikian, Islam memberikan tolok ukur yang
jelas, yaitu selama perbuatan yang dilakukan itu ditujukan untuk
mendapatkan keridlaan Allah yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan ikhlas.
Selanjutnya
dalam menentukan perbuatan yang baik dan buruk itu, Islam memperhatikan
kriteria lainnya yaitu dari segi cara melakukan perbuatan itu.
Seseeorang yang berniat baik, tapi dalam melakukannya menempuh cara yang
salah, maka perbuatan itu dipandang tercela.
Selain
itu perbuatan yang dianggap baik oleh Islam juga adalah perbuatan yang
sesuia dengan petunjuk al-qur’an dan al-sunnah, dan perbuatan yang buruk
adalah perbuatan yang bertentangan dengan al-qur’an dan al-sunnah.
Namun demikian, al-qur’an dan al-sunnah bukanlah sumber ajaran yang
eksklusif atau tertutup. Kedua cumber itu bersikap terbuka untuk
menghargai bahkan menampung pendapat akal pikiran, adat istiadat dan
sebagainya yang dibuat manusia, dengan catatan semuanya itu tetap
sejalan dengan petunjuk al-qur’an dan al-sunnah. Ketentuan baik dan
buruk yang didasarkan pada logika dan filsafat dengan berbagai alirannya
tertampung dalam istilah etika, atau ketentuan baik-birik yang
didasarkan atas istilah adat istiadat tetap diakui dan dihargai
keberadaannya. Ketentuan baik-buruk yang terdapat pada etika dan moral
dapat digunakan sebagai sarana atau alat untuk menjabarkan ketentuan
baik dan buruk yang ada didalam al-qur’an.
orang yang cerdik
Antara Orang Cerdik dan Orang Lemah
Mutiara Hadits - No Comments » - Posted on April, 28 at 2:19 pm
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ
نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَاْلعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا
وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ
“Dari Syaddad bin Aus, Nabi SAW
bersabda, “Orang yang cerdik adalah orang yang mampu mengendalikan hawa
nafsunya dan menyiapkan diri untuk hari akhirat. Sedangkan orang yang
lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berandai-andai
kepada Allah.” [Hadis Hasan riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Hendaknya kita bercermin kepada hadis di
atas, menjadi orang yang cerdik, pandai mengelola kepribadian diri
dengan mengendalikan hawa nafsu untuk mendapatkan kualitas kemuliaan
hidup baik di dunia maupun di akhirat. Nabi SAW mendeskripsikan bahwa
setiap muslim hendaknya bijaksana, hawa nafsu yang ada pada dirinya
merupakan ujian dari Allah SWT yang harus digunakan untuk kebaikan,
jangan diperturutkan untuk sesuatu yang dilarang Allah SWT, jangan
menjadi budak syetan yang senantiasa ingin menjerumuskan manusia muslim
sehingga menjadi temannya di neraka.
Kecerdikan itu tercermin pada evaluasi
yang senantiasa dilakukan seorang muslim, apakah langkah kehidupannya
sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah ataukah bertentangan dengan
kehendakNya? Sayidina Umar bin Khattab pernah mengatakan, “Evaluasilah
dirimu sebelum kamu dievaluasi [di hari akhirat]”.
Orang yang cerdik senantiasa menggunakan
kesempatan dengan semua hal yang bermanfaat, tidak ada kesia-siaan yang
menghiasi hari-harinya. Tidak menunda-nunda kesempatan kebaikan dengan
berandai-andai seraya mengatakan, “Suatu hari nanti saya akan berbuat
baik” atau “Nanti ketika usia tua saya mau bertaubat”.
Seperti dijelaskan oleh Nabi SAW,
berandaiandai adalah ciri orang yang lemah, lemah keimanannya, selalu
memperturutkan hawa nafsu dengan menahan kebaikan dan melanggar
larangan.
Allah SWT menyerukan kepada kita untuk
mempersiapkan hari esok, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al
Hasyr: 18]
Fiqh Hadits
· Dorongan untuk menjadi muslim yang cerdik dan kuat · Hawa nafsu
merupakan bentuk ujian bagi setiap muslim yang harus dikendalikan agar
sesuai dengan kehendak Allah SWT. · Anjuran untuk meninggalkan sikap
malas, dan menggunakan kesempatan untuk kehidupan akhirat. · Kesuksesan
akhirat tergantung kepada sejauh mana seseorang dapat mengendalikan hawa
nafsunya.
عَنْ
شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
berfikir cerdik
Sejak tahun 1996 Web site Pedoman dan Strategi Belajar
ini dibuat dan direkayasa sebagai layanan umum kependidikan.
Lebih dari 10,4 juta pengunjung dalam 39 bahasa pada tahun 2011.
ini dibuat dan direkayasa sebagai layanan umum kependidikan.
Lebih dari 10,4 juta pengunjung dalam 39 bahasa pada tahun 2011.
Pedoman dan strategi untuk Belajar
The first and last thing demanded
of genius is the love of truth
Goethe
Seri ujian
Berpikir yang Cerdik
"Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan
strategi yang sama seperti yang digunakan Aristotle dan Einstein untuk
memanfaatkan kreatifitas berpikir anda dan mengatur masa depan anda lebih baik."
Kedelapan statregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda
lebih produktif daripada reproduktif untuk memecahkan masalah-masalah.
"Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui pada gaya berpikir bagi orang-orang
yang jenius dan kreatif di ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri-industri
sepajang sejarah."1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!)
Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan
tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah
tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia merasa bahwa pertama kali
melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu dapat disusun
ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.
2. Bayangkan!
Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan
bahwa perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang
berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan diagram-diagram. Ia
membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak
memegang peran penting dalam proses berpikirnya.
3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan
adalah produktivitas.
Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan
produktivitas dengan memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya.
Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari
University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang
dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak
yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk
meraih hasil yang hebat.
4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and
kombinasikan ulang, ide-ide, bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam
kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran.
Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern
berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika
dan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.
5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara
peroalan-persoalan yang berbeda
Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu
yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan
bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan
stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf ketika memperhatikan
stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.
6. Berpikir secara berlawanan.
Ahli ilmu fisika Niels Bohr percaya bahwa jika andamemegang
pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan
akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan
secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada
konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran
(logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang baru.
7. Berpikir secara metafor.
Aristotle menganggap metafora sebagai tanda yang jenius, dan
percaya bahwa individual yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan
antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya adalah individual yang
punya bakat kusus.
8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.
Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya
mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari
kekreatifan. Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus
pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya,
menganalisa proses, komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya
untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya, ?Mengapa saya gagal??
melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??
secara terus menerus.
Dalam hal ini, jangan menggandakan isi melalui internet tanpa izin.
alkuran
RAHASIA ANGKA-ANGKA DALAM AL QUR`AN
Kata-kata dalam Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif.
Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Para peneliti terdahulu sudah mencatat, bahwa surat-surat yang dibuka dengan huruf-huruf ‘muqaththa’ah’ berjumlah 29 surat, sementara jumlah huruf ‘hijaiyah’ Arab ditambah dengan huruf “Hamzah” juga berjumlah 29 huruf hal ini dengan sudut pandang bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul ‘ Al’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an Al Karim” beliau menulis beberapa tema-tema tersebut terjadi keharmonisan diantara jumlah kata-kata Al-Qur’an dan berikut ini adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan Mukjizat, dari jumlah kata dalam Al-Qur’an sebanyak 51.900, Jumlah Juz 30, Jumlah Surat 112, keanehan yang ada diantaranya sbb :
- Kata ‘Iblis” ( La’nat ALLAH ‘alaihi ) dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali, Kata “ma’siyah” dan derivatnya disebutkan sebanyak 75 kali, sementara kata “Syukr” dan derivatnya juga disebutkan sebanyak 75 kali.
- Kata “al-dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-akhirah” sebanyak 115 kali.
- Kata “Al-israf” disebutkan 23 kali, kata kebalikannya “al-sur’ah” sebanyak 23 kali.
- Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya ‘Al-syayathin” juga 88 kali.
- Kata “Al-sulthan disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “Al-nifaq” juga 37 kali.
- Kata “Al-harb”(panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “ Al-harb” juga 4 kali.
- Kata “ Al-harb (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “Al-husra” (tawanan) 6 kali.
- Kata “Al-hayat” (hidup” sebanyak 145 kali, kebalikannya “Al-maut” (mati) 145 kali.
- Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” ( katakanlah) sebanyak 332 kali.
- Kata “Al-sayyiat” yang menjadi kebalikan kata “Al-shahihat” masing-masing 180 kali.
- Kata “Al-rahbah” yang menjadi kebalikan kata “Al-ragbah” masing-masing 8 kali.
- Kata “Al-naf’u” yang menjadi kebalikan kata “Al-fasad” masing-masing 50 kali.
- Kata “Al-nas” yang menjadi kebalikan kata “Al-rusul” masing-masing 368 kali.
- Kata “Al-asbath” yang menjadi kebalikan kata “Al-awariyun” masing-masing 5 kali
- Kata “Al-jahr” yang menjadi kebalikan kata “Al-alaniyyah” masing-masing 16 kali
- Kata “Al-jaza” 117 kali ( sama dg kebalikannya),
- Kata “Al-magfiroh” 234 kali ( sama dengan kebalikannya),
- Kata “Ad-dhalala” ( kesesatan) 191 kali ( sama dengan kebalikannya),
- Kata “Al-ayat” 2 kali “Ad-dhalala” yaitu 282 kali. Dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini.
- Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah.
- Kata “Syahr” ( bulan) sebanyak 12 kali, sama dg jumlah Bulan dalam satu Tahun.
- Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk plural (jamak) sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan.
- Kata “Sab’u” (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu.
- Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
- Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah raka’at dalam solat 5 waktu
- Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumlah solat wajib sehari semalam.
- Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat fardhu/ wajib.
Sabtu, 18 Februari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)